header-int

Pengertian ADHD Dan Resiko

Selasa, 07 Mei 2024, 10:41:32 WIB - 166 View
Share
Pengertian ADHD Dan Resiko

Attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD, adalah istilah medis untuk gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif dan impulsif.

Meski paling sering terjadi pada anak-anak, gejalanya bisa menetap sejak remaja hingga dewasa. ADHD terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Apatis hiperaktif yang dominan. Hal ini biasa terlihat pada masalah hiperaktif yang menyertai perilaku obsesif.
  • Lompatan Inspeksi. Tipe ini ditandai dengan kesulitan dalam memusatkan perhatian pada setiap item. Anak yang menderita kondisi ini biasanya tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.
  • Ini adalah kombinasi dari terlalu banyak pekerjaan, kewalahan, dan sikap apatis. Tipe ini ditandai dengan hiperaktif, hiperaktif dan ketidakmampuan berkonsentrasi dengan baik.

Penyebab ADHD

Saat ini para ahli masih belum mengetahui apa penyebab ADHD.

Namun, ketidakseimbangan neurotransmitter di otak bisa memicu gangguan mental.
Para ahli menduga kondisi berikut menyebabkan kondisi ini pada anak:

1. Genetika

Sejauh ini, faktor genetik merupakan penyebab paling umum dari ADHD. Selain itu, kondisi ini seringkali diturunkan dalam keluarga.

Dalam kebanyakan kasus, para ahli menduga bahwa gen dari salah satu atau kedua orang tua merupakan faktor penting dalam perkembangan kelainan ini.

2. Fungsi Dan Struktur Otak

Penelitian telah mengidentifikasi beberapa perbedaan potensial pada otak orang dengan dan tanpa ADHD. Penelitian tersebut menggunakan pemindaian otak.

Akibatnya, beberapa area otak mungkin lebih kecil pada penderita ADHD, sementara area lain mungkin lebih besar.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa orang dengan kondisi tersebut memiliki masalah dengan neurotransmitter di otak.

Selain itu, wawasan lain menunjukkan bahwa bahan kimia di otak tidak bekerja dengan baik.

3. Efek neurotoksik selama kehamilan

Selain itu, para ahli juga mencurigai adanya hubungan antara ADHD dan neuroleptik tertentu, seperti timbal dan jenis obat tertentu.
Paparan timbal pada anak-anak dapat mempengaruhi pendidikan mereka. Ini ada hubungannya dengan sikap apatis, kerja keras dan kerja keras.

Sementara itu, paparan pestisida organofosfat juga dikaitkan dengan gangguan jiwa. Ini adalah insektisida yang banyak digunakan pada tanaman herba dan produk sampingan pertanian.
Penelitian menunjukkan bahwa organofosfat mempunyai efek negatif pada perkembangan saraf anak.

4. Merokok dan minum selama kehamilan

Merokok aktif atau pasif selama kehamilan juga dikaitkan dengan perilaku ADHD pada anak.

Faktor Resiko ADHD

Semua anak bisa mengalami gangguan jiwa ini. Namun, ada beberapa faktor risiko ADHD yang harus Anda waspadai:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik berperan penting dalam berkembangnya kondisi ini. Jika ada riwayat keluarga dengan ADHD, risiko terkena gangguan tersebut lebih tinggi.

2. Gangguan pada masa kehamilan

Faktor-faktor selama kehamilan, seperti paparan zat beracun, penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang, dan stres ekstrem pada ibu hamil, dapat meningkatkan risiko ADHD pada keturunannya.

3. Kelahiran prematur atau BBLR

Bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berisiko lebih tinggi terkena ADHD.

4. Sakit kepala dan retensi urin

Cedera kepala parah di usia muda bisa menjadi faktor risiko ADHD.
Paparan timbal tingkat tinggi pada anak-anak juga dapat menyebabkan perkembangan ADHD.

5. Gangguan pada sistem saraf

Anak-anak dengan kondisi neurologis atau kejiwaan lain, seperti gangguan bipolar atau gangguan spektrum autisme, berisiko lebih besar terkena ADHD.

Sekian informasi Apa Itu ADHD, semoga bermanfaat buat kalian yang belum mengetahui hal ini. terima kasih.

Unidha Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Indonesia atau STMIK Royal adalah perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Sumatra Utara yang memiliki akreditas intitusi B. STMIK Royal Kisaran didirikan pada tanggal 8 september 2011 dengan Surat Keputusan Nomor: 197/E/O/2011 dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
© 2024 Universitas Indonesia Raya Follow Universitas Indonesia Raya : Facebook Twitter Linked Youtube