Fear of missing out (FOMO) merupakan fenomena psikologis yang berkembang dalam kehidupan modern. Kondisi ini menunjukkan ketakutan terhadap peristiwa atau situasi, pengalaman atau aktivitas di alam.
Secara umum, orang yang lebih muda lebih rentan mengalami FOMO, namun orang yang lebih tua juga bisa mengalaminya. Sayangnya, FOMO seringkali berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Baca lebih lanjut tentang acara ini di bawah!
Apa itu FOMO?
FOMO adalah kependekan dari "Fear of Missing Out".
Penyakit ini terjadi ketika seseorang merasa cemas atau khawatir terhadap kejadian, kejadian atau aktivitas yang terjadi disekitarnya.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami FOMO. Misalnya, paparan terhadap kehidupan sosial melalui media sosial atau berita dari teman dapat mengurangi penarikan diri atau partisipasi.
Orang yang mengidap FOMO selalu merasa perlu mengubah segalanya agar tidak melewatkan momen atau momen penting.
Tanda-tanda FOMO
Orang yang menderita FOMO mudah dikenali. Fitur-fiturnya meliputi:
1. Sering menggunakan media sosial
Siapapun yang mengalami FOMO seringkali membenamkan dirinya dalam dunia media sosial dengan harapan dapat melihat apa yang terjadi dalam kehidupan orang lain.
Aktivitas seperti menelusuri situs internet tanpa henti bisa menjadi salah satu cara menghilangkan stres.
Faktanya, dunia nyata tidak seperti kehidupan nyata, dapat mengalihkan perhatian dan menghalangi orang untuk menikmati momen di dunia nyata.
2. Takut akan penolakan dan penolakan
FOMO seringkali disebabkan oleh ketakutan akan penolakan dan isolasi dari suatu kelompok sosial.
Oleh karena itu, mereka yang mengetahui hal tersebut yakin bahwa mereka akan terus memperbaiki diri agar dapat diterima di masyarakatnya.
Penyakit ini dapat menimbulkan kecanduan yang serius karena penderitanya tidak hanya melakukan aktivitas yang disukainya, tetapi juga melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan kesukaan atau minatnya.
3. Sangat dapat diandalkan
Rasa percaya diri itu baik dan menunjukkan bahwa kamu kuat dan bertanggung jawab. Namun, stres dapat menguras energi fisik dan mental Anda.
Sayangnya, orang yang mengalami FOMO terlalu sibuk dengan suatu aktivitas atau acara sehingga tidak bisa melanjutkannya.
Namun, kelelahan akibat kelebihan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda secara keseluruhan dan membahayakan kesehatan Anda.
4. Sikap positif
Meski tindakannya berbeda-beda, namun orang yang mengidap penyakit ini merasa senang.
Mereka selalu mencari informasi baru, informasi menarik, atau peluang menarik.
Akibatnya, mereka tidak bisa berbahagia pada saat ini karena mereka selalu memikirkan apa yang terjadi di tempat lain.
FOMO dapat menimbulkan penundaan dan penundaan karena keinginan untuk mencari sesuatu yang lebih baik.
Efek FOMO
Pensiunnya FOMO dapat menimbulkan hal-hal negatif seperti:
1. Kecemasan dan stres
FOMO menciptakan stres emosional yang menyebabkan stres dan kecemasan.
Pasalnya, orang yang mempunyai masalah seperti ini, sulit mengetahui rasa lelahnya karena tidak bisa keluar dari keadaan yang dialaminya.
Mereka takut bahwa setiap momen yang hilang sangatlah berharga.
Stres ini dapat merusak kesehatan mental, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu keseimbangan mental sepenuhnya.
Depresi jangka panjang dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menikmati hidup.
2. Ketidaktahuan dan ketidakadilan
Terlalu banyak masukan dapat menyulitkan penderita FOMO untuk fokus dan menjadi tidak relevan.
Pikiran yang terbagi antara tugas-tugas yang berbeda menyulitkan seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas atau tugas. Akibatnya, efisiensi dan efektivitas bisa menurun.
Hal ini dapat menurunkan produktivitas dan menimbulkan siklus stres baru karena penundaan atau ketidakkonsistenan.
3. Kurangnya koneksi yang mendalam
Meskipun penderita FOMO mungkin berpartisipasi dalam banyak aktivitas sosial, hubungan terpenting mereka adalah hubungan fisik.
Berpikir bahwa Anda dangkal atau tidak terlalu dalam dapat merusak kualitas hubungan.
Beberapa mungkin mereduksi hubungan di antara mereka karena memikirkan apa yang terjadi di tempat lain.
Hal ini dapat memberikan kesan bahwa hubungan tersebut dangkal, tanpa kedalaman.