header-int

Pengertian Hiv Dan Penyebabnya

Jumat, 26 Apr 2024, 09:57:03 WIB - 149 View
Share
Pengertian Hiv Dan Penyebabnya

Apa itu HIV dan AIDS?

AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah suatu kondisi dimana human immunodeficiency virus (HIV) berada pada tahap akhir infeksi. Ketika seseorang mengidap AIDS, tubuhnya tidak mampu melawan infeksi penyebab penyakit tersebut.
Pasien HIV dapat memperlambat perkembangan penyakitnya dengan beralih ke pengobatan tertentu dan membiarkan pasien HIV menjalani kehidupan normal.

Penyebab infeksi HIV dan AIDS

Di Indonesia, penyebab utama penularan dan penyebaran HIV adalah hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril saat menggunakan narkoba.
Setiap orang berisiko tertular HIV.

Faktor risiko HIV dan AIDS

Kelompok orang yang paling berisiko terkena penyakit ini antara lain:

  • Orang yang berhubungan seks tanpa menggunakan kondom, baik gay maupun heteroseksual.
  • Sering ditato atau ditindik.
  • Orang dengan penyakit menular seksual lainnya.
  • Pengguna narkoba suntik.
  • Orang yang melakukan kontak dekat dengan pengguna narkoba.

Gejala HIV dan AIDS

Gejala HIV dan AIDS tergantung pada stadium seseorang terinfeksi.

Langkah pertama.

  • Itu tidak menimbulkan gejala apa pun selama bertahun-tahun.
  • Korban mengalami penyakit mirip flu selama satu hingga dua bulan setelah terinfeksi selama beberapa minggu.
  • Terjadi demam, sakit tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot dan sendi.

Tahap Kedua

  • Umumnya tidak menimbulkan gejala tambahan selama bertahun-tahun.
  • Virus ini menyebar dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
  • Orang yang sakit dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain.
  • Bertahan hingga 10 tahun atau lebih.

Langkah ketiga.

  • Sistem kekebalan tubuh pasien mudah sakit dan menyerang AIDS.
  • Demam yang berlangsung lebih dari sepuluh hari.
  • sulit bernapas.
  • Diare parah dan berkepanjangan.
  • Infeksi jamur muncul di tenggorokan, mulut dan vagina.
  • Muncul bintik-bintik ungu di kulit yang tidak kunjung hilang.
  • Hilangnya nafsu makan, menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.

Diagnosis HIV dan AIDS

Tes HIV sebaiknya dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Sebagai tes diagnostik, sampel darah atau urin pasien diuji di laboratorium.

Jenis tes HIV meliputi:

  • Pengujian antibodi

Tes ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan infeksi HIV. Kalaupun benar, diperlukan waktu 3 hingga 12 minggu agar tingkat antibodi dalam tubuh mencapai waktu diagnosis.

  • Tes antigen

Tes ini dirancang untuk mendeteksi protein yang merupakan bagian dari virus HIV, p24. Tes antigen bisa dilakukan 2-6 minggu setelah seseorang diduga positif HIV.
Apabila hasil tes menunjukkan seseorang terinfeksi HIV, maka orang tersebut harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk memastikan diagnosis dan membantu dokter menentukan tingkat cedera dan memutuskan pengobatan yang tepat.
Tes ini bisa Anda lakukan dengan mengambil sampel darah pasien, kemudian dokter memeriksanya di laboratorium. Tes-tes ini meliputi:

  • Hitung sel CD4

CD4 adalah komponen sel darah putih yang menghancurkan HIV. Jumlah sel CD4 normal berkisar antara 500 hingga 1.400 sel per milimeter kubik darah. AIDS terjadi ketika jumlah sel CD4 turun hingga kurang dari 200 sel per milimeter kubik darah.

  • Tes viral load (HIV RNA).

Tujuannya adalah untuk mengukur asam ribonukleat (RNA), bagian dari HIV yang bertanggung jawab untuk mereplikasi dirinya sendiri. Lebih dari 100.000 salinan RNA per mililiter darah menunjukkan infeksi HIV yang baru atau tidak diobati.

Pengobatan HIV dan AIDS

Saat ini belum ada obat untuk HIV, namun ada beberapa obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Obat jenis ini disebut obat antiretroviral (ARV).
Untuk informasi lebih lengkap mengenai obat ini, Anda dapat membaca artikel ini: Pelajari tentang pengobatan HIV/AIDS HIV/AIDS.

Obat antiretroviral bekerja dengan menghilangkan zat yang dibutuhkan HIV untuk bereproduksi dan mencegah HIV menghancurkan sel CD4. Ada beberapa obat antiretroviral, antara lain etravirine, efavirenz, lamivudine, zidovudine, dan juga nevirapine.
Saat memakai obat HIV, dokter memantau jumlah virus dan sel CD4 untuk menentukan respons pasien terhadap pengobatan. Anda dapat menghitung sel CD4 setiap 3-6 bulan.

Unidha Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Indonesia atau STMIK Royal adalah perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Sumatra Utara yang memiliki akreditas intitusi B. STMIK Royal Kisaran didirikan pada tanggal 8 september 2011 dengan Surat Keputusan Nomor: 197/E/O/2011 dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
© 2024 Universitas Indonesia Raya Follow Universitas Indonesia Raya : Facebook Twitter Linked Youtube