Secara umum, ada empat jenis metode pengasuhan yang digunakan orang tua terhadap anaknya. Pola asuh tersebut antara lain gaya otoriter, gaya otoriter, gaya permisif, dan gaya acuh tak acuh (adil).
Dari keempat tipe tersebut, pola asuh otoriter kerap dilakukan oleh orang tua yang tegas. Orang tua dengan pola asuh seperti ini biasanya menetapkan banyak aturan ketat yang harus dipatuhi dan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak-anaknya.
Ciri-Ciri Strict Parents
Sikap tegas dan disiplin yang mendasari pola asuh tegas pada umumnya bermula dari sejarah pola asuh orang tua itu sendiri ketika masih anak-anak. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa pendidikan seperti ini adalah cara terbaik dan sebaiknya juga diterapkan pada anak.
Orang tua yang tegas memiliki banyak ciri lain selain banyak menetapkan aturan ketat dan ekspektasi yang tinggi terhadap anaknya.
- Memaksa anak untuk mengikuti semua aturan yang ditetapkan orang tua
- Memarahi atau tidak menunjukkan toleransi ketika anak melakukan kesalahan atau kekeliruan
- Gunakan hukuman yang keras ketika anak melanggar peraturan atau gagal memenuhi harapan.
- Minta anak Anda melakukan sesuatu, misalnya “duduk tegak” atau “usahakan untuk tidak menyeret kaki saat berjalan”.
- Jangan biarkan anak Anda melakukan apa yang ia ingin lakukan, seperti menekuni hobi atau berkumpul dengan teman-temannya.
- Jangan menilai usaha anak Anda dan fokuslah hanya pada hasil yang dicapai.
- Tidak ada komunikasi dua arah yang terbuka dengan anak
Pengaruh Strict Parents Terhadap Anak
Ketika orang tua yang tegas menerapkan pola asuh otoriter justru bisa menyebabkan anak kurang berambisi mencapai impiannya. Namun, manfaat pola asuh otoriter lebih besar daripada dampak negatifnya terhadap anak. Dampaknya adalah:
Kesulitan dalam mengambil keputusan
Anak yang dibesarkan oleh orang tua yang tegas mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Penyebabnya adalah anak cenderung hanya mengikuti petunjuk dan keputusan orang tuanya dan belum mampu mengambil keputusan sendiri.
Prestasi akademis yang buruk
Pola asuh otoriter tidak hanya dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang sulit, tetapi juga menyebabkan buruknya prestasi akademis anak. Hal ini bisa terjadi karena anak merasa tertekan atau dipaksa untuk berprestasi di sekolah, bukan karena keinginannya sendiri.
Menjengkelkan dan kasar
Tekanan dan tuntutan yang tinggi dari orang tua terhadap anaknya dapat menyebabkan anak kehilangan kendali emosi. Anak cenderung agresif, kasar, dan mudah marah.
Orang tua selalu ingin melakukan apa yang baik untuk anaknya ketika membesarkan anak. Namun, sebagian orang tua terkadang mengambil sikap kasar dan tegas saat membesarkan anak tanpa menyadarinya.
Pola asuh orang tua yang kaku dan sering tidak mereka sadari, pada akhirnya berdampak negatif pada anak. Jika anak menunjukkan tanda-tanda pengaruh orang tua yang kuat seperti yang dijelaskan di atas, inilah saatnya menemui psikolog.
Sekian informasi tentang Apa Itu Strict Parents dan dampaknya, semoga bermanfaat buat kalian yang ingin mengetahui. terima kasih.