Aktor berusia 23 tahun ini bersama dua teman kuliahnya sukses menjalankan startup berbasis Teman Jalan sejak Agustus 2015. Seorang pendamping memandu pengemudi dan penumpang di jalur satu atau tempat yang sama.
Dihubungi UI Update pada September 2016, Uzhan mengaku sudah tertarik dengan teknologi komputer sejak SMA.
“Saya belajar coding di sekolah menengah. Saya suka yang pertama. Anda dapat menonton dan bermain game di PC Anda. “Saya ingin masyarakat bisa bermain game atau menggunakan software yang saya kembangkan,” ujar peraih Student Award 2015 ini.
Saat ditanya inspirasinya, Ujan mengatakan, orang yang pertama kali berperan dalam didikan dan pemikirannya adalah ayahnya.
"Ketika saya masih di sekolah menengah, saya berjanji kepada ayah saya bahwa saya akan membelikannya komputer baru. Komputer di rumah sudah berumur 10 tahun dan tidak berfungsi lagi. Ayah saya tidak bersedia melakukan itu.", jadi saya harus berinvestasi. Itu sebabnya saya tidak punya uang, kan?” Dengan senyuman.
Uzan berkata, "Pada akhirnya, ada lomba teknik kecil-kecilan. Ada lomba menulis. Ayah saya membawa saya ke sana untuk menulis esai bisnis pertama saya! Saya menempati posisi ketiga dan mendapat bayaran." Saya bahkan tidak membeli komputer, tetapi saya membeli laptop.
Temukan Solusi Melalui Pemetaan Masalah dan Inovasi
Uzhan menunjukkan ketertarikannya pada dunia teknologi komputer dengan mengikuti berbagai proyek dan kompetisi. Salah satunya dengan membuat kamus budaya online. “Saya membuat kamus online saat SMA. Saya lahir orang Jawa, bagaimana mungkin saya tidak bisa berbahasa Jawa? Keluarga kami bisa melakukan apa saja. Kakek-nenek muda saya tidak bersama saya. Apakah ini masalahnya? Ya, jelasnya.
Uzhan kemudian mengakui bahwa inovasi yang digarapnya terinspirasi dari kepedulian terhadap lingkungan. “Saya selalu menyukai dua hal: teknologi komputer dan pemecahan masalah. Jika saya mempunyai masalah, bagaimana saya dapat menggunakan keahlian saya untuk membantu?”
Di bangku kuliah, Ujan mencoba mengidentifikasi masalah dan memikirkan teknologi yang dapat membantu menyelesaikannya. Dia kemudian menciptakan Aplikasi Peringatan Banjir, Aplikasi Peringatan Banjir, dan Aplikasi Bikun Mania, yang memungkinkan Anda menemukan bus kuning di antarmuka pengguna.
“Kalau banjir, kita tidak bisa membangun bendungan, memperlebar sungai, atau memindahkan rumah warga di sepanjang Sungai No. 1. Tapi saya punya teknologinya, jadi apa yang harus saya lakukan? Selama go agwa Bicun Mania , masyarakat Bicun. Terminal Bus berkata, 'Bicun itu. Dia berkata, "Apakah kamu tidak tahu kapan itu datang? Ya, saya mengikuti bus itu untuk mencari tahu."