Dejavu adalah ketika Anda merasa bahwa apa yang terjadi saat ini adalah masa lalu. Ada banyak teori mengapa déjà vu terjadi.
"Eh, sepertinya aku pernah ke sini sebelumnya."
"Mustahil. Lokasinya baru dibuka hari ini",
"Benarkah? Aku bersumpah aku tidak tahu tempatnya."
Banyak dari kita memiliki pengalaman serupa. Kita pergi ke suatu tempat dan merasa seperti pernah ke sana sebelumnya, meskipun ini pertama kalinya kita ke sana. Ini disebut fenomena déjà vu.
Pengertian Dejavu
Dejavu adalah istilah yang diciptakan pada tahun 1876 oleh psikolog Emil Boirac. Déjà vu berarti "Saya telah merasakan" atau "Saya telah melihat" dalam bahasa Perancis Kesedihan adalah perasaan bahwa apa yang Anda alami sekarang telah terjadi sebelumnya. Terkadang kita bahkan bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Perasaan ini berlangsung sekitar 10-30 detik. Deja vu sering dikaitkan dengan pengalaman mistis, meski fenomena tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah.
Teori tentang penyebab déjà vu
Apa penyebab déjà vu? Banyak ilmuwan telah mempelajari fenomena ini selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, déjà vu dapat dijelaskan dengan teori berikut:
1. Konsep perbedaan persepsi
Teori ini menjelaskan bagaimana déjà vu bisa terjadi ketika orang melihat hal yang sama pada waktu yang berbeda. Otak kita langsung menciptakan kenangan, meski hanya sesaat. Kita bisa menonton sebentar dan kemudian fokus pada hal lain.
Misalnya saja kamu melewati sebuah gedung tua di angkutan umum, namun kamu tidak bisa memperhatikannya karena sedang bermain ponsel. Keesokan harinya Anda berjalan kembali melewati gedung. Tiba-tiba Anda berkata, "Sepertinya saya pernah melihat rumah ini sebelumnya, tapi di mana?" Nah, sekarang deja vu.
2. Memori Konsep memori
Jika seseorang merasakan keterpisahan di satu tempat, ingatannya mengalami suasana serupa di tempat lain. Jika Anda berkunjung ke kafe ala Jepang di Blok M ini, pasti bangunannya akan terlihat familiar. Ternyata interiornya mirip dengan kafe asli Jepang yang ia kunjungi saat kecil.
Menurut teori memori, déjà vu disebabkan oleh reaksi otak terhadap peristiwa yang terjadi di masa lalu. Kenangan masa kecil, liburan kecil, dan aroma parfum bisa memicu kenangan.
3. Gangguan aliran otak
Dejavu juga bisa disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak atau kecelakaan serebrovaskular. BTW, di otak saya ada 2 (dua) tempat menyimpan memori, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Deja vu terjadi ketika otak bereaksi salah terhadap suatu peristiwa.
Mereka mengatakan bahwa apa yang kita lihat sekarang disimpan dalam memori jangka pendek. Namun, otak dengan cepat memindahkannya ke memori jangka panjang. Jika suatu peristiwa terulang kembali, maka seolah-olah peristiwa itu pernah terjadi di masa lalu. Faktanya, Anda baru mendengarnya beberapa menit yang lalu.
- Kejang tulang belakang.
Penyebab terakhir déjà vu adalah kejang lobus temporal. Jangan khawatir, biasanya hanya terjadi pada penderita epilepsi, epilepsi, tumor, atau gangguan serebrovaskular.
Kejang lobus temporal menyebabkan kontraksi. Mereka dapat melakukan hal yang sama berulang kali. Saat mengalami kejang, mereka mungkin berhalusinasi dan mengalami déjà vu.
Apa Dejavu Berbahaya
Menurut penelitian, remaja kerap mengalami déjà vu akibat padatnya jam kerja sehingga menimbulkan stres dan berdampak pada otak. Namun jangan khawatir, sama seperti komputer memproses informasi, terkadang otak kita melakukan kesalahan adalah hal yang wajar.
Kebanyakan orang pernah mengalami déjà vu. Deja vu tidak berbahaya jika terjadi 1-2 kali dalam hidup Anda. Jadi, jika déjà vu mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Sekian informasi Apa Itu Dejavu dan penyebabnya, semoga bermanfaat bagi banyak orang. terimakasih.