Alasan banyak orang meresepkan obat ini adalah ketika tubuh mengalami pembengkakan yang menyakitkan setelah cedera. Misalnya, meloxicam bertindak sebagai analgesik dengan menghambat pembentukan enzim dan hormon tertentu yang berhubungan dengan nyeri.
Meski efeknya tampak biasa saja, meloxicam tidak boleh dikonsumsi sembarangan karena merupakan narkotika yang ampuh. Tentunya untuk mendapatkannya, apoteker harus mendapatkan resep terlebih dahulu.
Apa itu meloxicam?
Meloxicam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) golongan oxicam dengan sifat antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi. Obat ini terutama digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
Tindakannya diketahui menghambat produksi enzim prostaglandin yang dikenal sebagai siklooksigenase 1 dan 2. Prostaglandin diproduksi oleh jaringan tubuh yang terinfeksi atau meradang, termasuk persendian.
Oleh karena itu, obat ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri atau peradangan akibat rheumatoid arthritis dan osteoarthritis pada orang dewasa dan anak di bawah usia dua tahun.
Dari Daftar Bulanan Spesialisasi Medis (MIMS),
Anda perlu ketahui tentang dosis meloxicam:
-Nyeri sedang hingga berat (suntikan).
-Dewasa: 30 mg sekali sehari secara intravena selama 15 detik. Gunakan untuk jangka waktu yang lebih singkat, tergantung pada tujuan pengobatan
Spondilitis ankilosa dan artritis reumatoid
-Dewasa: 7,5 mg per hari.
-Artritis reumatoid remaja (radang sendi pada anak-anak).
-Batasan: 5-10 mg sekali sehari.
Orang harus menggunakan meloxicam dengan aman. Pasalnya, obat ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke yang fatal, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi dan jika Anda memiliki gangguan jantung. Anda sebaiknya tidak menggunakan obat ini sebelum atau sesudah operasi bypass jantung.
Jika seseorang alergi terhadap aspirin atau NSAID, hentikan penggunaan meloxicam. Gejalanya berupa ruam, kesulitan bernapas, dan mata bengkak.
Meloxicam juga dapat menyebabkan pendarahan lambung atau usus, yang dapat berakibat fatal. Jadi, jika Anda mengalami gangguan pencernaan setelah minum alkohol, misalnya feses berwarna hitam atau merah dan muntahan ada darah, segera temui dokter.
Untuk menggunakan obat ini dengan aman, beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki salah satu kondisi berikut:
Penyakit jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes
Riwayat serangan jantung, stroke, atau pembekuan darah
Riwayat maag atau gangguan pencernaan
Pasien dengan penyakit ginjal dan cuci darah
Masalah jantung
Retensi cairan.
Selain itu, Meloxicam sangat sensitif terhadap efek obat lain. Pasalnya, obat ini bisa menimbulkan banyak interaksi obat yang berbahaya. Menurut WebMD,
Berikut daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan meloxicam:
-Obat alixiran
-Penghambat ACE (kaptopril dan lisinopril).
-Penghambat reseptor angiotensin II (losartan dan valsartan).
-pengobatan dengan sidofovir
-obat litium
-Metotreksat (dosis tinggi).
-Diuretik (pil air seperti furosemid).
-Obat antiplatelet (clopidogrel).
-Antikoagulan (dabigatron, enoxaparin dan warfarin).
-Wanita hamil atau menyusui sebaiknya tidak menggunakan meloxicam kecuali diarahkan oleh dokter. Pasalnya, bahan aktifnya bisa membahayakan jantung dan ginjal bayi. Selain itu, hindari minum minuman beralkohol atau alkohol untuk mencegah pendarahan lambung.
Sudah cukup jelas penjelasan dari kami tentang Meloxicam Obat Apa? terimakasih.