Deskripsi
Dibandingkan dengan Depresi, gangguan kecemasan adalah istilah yang mungkin belum Anda kenal. Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis di mana orang mengalami ketakutan yang ekstrim.
Pelajari lebih lanjut tentang gangguan kecemasan, penyebab, gejala, jenis dan pengobatannya di sini.
Apa itu gangguan kecemasan?
Secara umum, gangguan kecemasan adalah gangguan mood mirip depresi yang sering terjadi bersamaan dengan depresi dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu jika tidak segera ditangani.
Jika tidak ditangani, gangguan kecemasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kualitas hubungan penderitanya dengan orang terdekat, termasuk pasangan dan anak.
Penyebab gangguan kecemasan
Sejauh ini, belum ada yang mengetahui secara pasti penyebab pasti dari gangguan kecemasan ini. Namun secara umum, ada beberapa faktor yang secara signifikan mempengaruhi risiko terjadinya gangguan kecemasan: faktor genetik, faktor biologis (senyawa kimia di otak), lingkungan, dan stres.
Gejala gangguan kecemasan
Gejala gangguan kecemasan dapat dikenali berdasarkan beberapa gejala berikut ini:
- Perasaan cemas, takut, dan khawatir seringkali berlebihan dan tidak rasional.
- Kecemasan yang berlebihan sulit dikendalikan.
- perubahan perilaku dan keterbatasan fungsional dan fungsional kehidupan
- Anda merasa tidak nyaman tanpa alasan dan hanya lelah.
- Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi.
- Kesulitan tidur selama berhari-hari, berminggu-minggu (atau lebih lama). Gangguan tidur ini seringkali disebabkan oleh kecemasan yang tidak rasional.
- Ketegangan otot seperti otot rahang, otot pergelangan tangan, otot perut dan lain-lain. Kondisi ini biasanya didiagnosis setelah beberapa hari.
- Serangan panik tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini sering kali disertai dengan keringat dingin, jantung berdebar, pusing, sakit kepala ringan, nyeri perut atau dada, kehilangan kendali diri, lemas, dan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.
Jenis gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan gangguan kecemasan yang dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Gangguan kecemasan umum
Seperti namanya, gangguan kecemasan umum merupakan gangguan kecemasan umum yang ditandai dengan ketakutan atau kekhawatiran terhadap berbagai hal yang tidak spesifik, mulai dari ketakutan terhadap kesehatan dan situasi kerja, bergaul dengan orang lain, hingga bereaksi berlebihan hingga hal-hal sederhana.
Gangguan kecemasan umum ini biasanya terjadi hampir setiap hari dan terus menerus selama lebih dari 6 bulan.
Selain kekhawatiran obsesif terhadap berbagai hal, gangguan kecemasan seringkali menimbulkan sejumlah gejala fisik, seperti ketegangan, sakit kepala, pusing, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, kesulitan bernapas, dan kelelahan ringan.
2. Takut pada diri sendiri
Fobia adalah suatu gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan terhadap hal-hal yang seharusnya tidak berbahaya atau menimbulkan rasa takut, seperti : B. Takut berada di ruangan gelap, takut pada gambar berlubang, takut pada makanan tertentu, takut pada warna tertentu.
Orang yang takut menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan rasa takut. Misalnya, jika mereka takut dengan warna merah, mereka akan berusaha menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan warna merah. Atau jika kita memaksakan diri, mereka akan menghadapi kesulitan yang besar.
Penderita gangguan panik akan membesar-besarkan ketika melihat sesuatu yang sangat mereka takuti, seperti berlari tanpa tujuan, bersembunyi, dan menghindari sesuatu yang sangat mereka takuti. Dalam kasus ekstrim, kecemasan dapat menyebabkan detak jantung cepat, keringat berlebih, dan pusing.
3. Gangguan kecemasan sosial
Faktanya, gangguan kecemasan sosial termasuk dalam salah satu jenis fobia, yaitu fobia sosial. Secara umum, penderita gangguan kecemasan sosial mengalami kecemasan atau ketakutan yang intens dalam situasi sosial, terutama ketika merasa dihakimi oleh orang lain.
Umumnya rasa canggung ini muncul dari rasa takut atau malu saat berada di depan umum, takut salah paham, takut salah bicara, dan lain-lain. Saat bertemu, Anda cenderung memalingkan muka atau menghindari kontak mata dengan lawan bicara.
4. Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
PTSD biasanya terjadi pada orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis seperti menjadi korban perampokan, cedera serius, atau peristiwa yang mengancam jiwa seperti… medan perang.
Pada kebanyakan kasus, penderita PTSD tetap berada dalam kondisi kritis dan selalu waspada. Misalnya masyarakat yang pernah berada di daerah konflik atau korban perang, langsung merasa takut ketika melihat seragam militer.
5. Gangguan panik
Kondisi ini bisa sering terjadi dan mengganggu aktivitas sehari-hari serta hubungan dengan orang lain.
Saat kelainan ini terjadi, penderitanya seringkali mengalami gejala yang parah seperti jantung berdebar, sesak napas, keringat dingin, lemas dan gemetar, mual bahkan pingsan.
Karena bisa muncul kapan saja dan di mana saja, penderita gangguan kecemasan seringkali menarik diri dari kehidupan sosial, membatasi aktivitas sehari-hari, dan lebih memilih menghabiskan waktu di kamar.
6. Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
Gangguan obsesif-kompulsif adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran yang terus-menerus dan perilaku berulang yang bertujuan untuk menghindari pikiran-pikiran yang mengganggu tersebut. Misalnya, Anda sering mencuci tangan karena khawatir tangan tidak bebas kuman.
Selain itu, penderita OCD cenderung mengatur segala sesuatunya berdasarkan apa yang menurutnya baik.
Meski penyakit ini sudah banyak diketahui orang, namun OCD sangat sulit dikendalikan dan bisa kambuh kapan saja. Dalam banyak kasus, gangguan kecemasan ini sering dikaitkan dengan kondisi seperti gangguan bipolar dan gangguan depresi mayor.
Pengobatan gangguan kecemasan
Pengobatan gangguan kecemasan tergantung pada kondisi pasien dan jenis kecemasannya. Namun, pengobatan yang paling umum untuk gangguan kecemasan adalah pengobatan (antidepresan dan antidepresan) dan terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif.
Demikianlah artikel tentang Apa Itu Anxiety yang cukup jelas buat kalian yang belum paham, terimakasih.